Ramallah, NPC – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, pada Senin (31/01/2022), berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Anthony Blinken, melalui sambungan telepon, terkait perkembangan terbaru di wilayah Palestina dan hubungan bilateral antara pihak Palestina dan Amerika.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Kepresidenan Palestina menyatakan bahwa Presiden Palestina menegaskan kembali kepada Menteri Luar Negeri AS bahwa situasi saat ini tidak memiliki kemajuan. Palestina menegaskan perlunya segera untuk mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Palestina, menghentikan segala kegiatan permukiman ilegal, menghentikan serangan dan teror pemukim, serta pentingnya menghormati situasi historis di Kompleks Al-Aqsha.
Palestina juga meminta Amerika untuk menghentikan pengusiran penduduk Palestina dari kawasan Yerusalem, menghentikan kejahatan terhadap para tahanan dan penyitaan jenazah Palestina, termasuk menghentikan pemotongan pajak Palestina, serta pelumpuhan ekonomi penduduk Palestina.
Pernyataan yang dikeluarkan Kantor Kepresidenan Palestina juga menekankan perlunya menghentikan praktik sepihak Israel yang merusak solusi dua negara, bergerak untuk menerapkan perjanjian yang ditandatangani antara kedua belah pihak.
Palestina meminta untuk mengadakan pertemuan Kuartet Internasional di tingkat menteri, untuk memulai proses politik nyata yang sesuai dengan resolusi legitimasi internasional, yang akan menilai situasi dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan rakyat Palestina.
Mahmoud Abbas menilai pentingnya terus bekerja untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Amerika Serikat dan untuk mengatasi hambatan yang menghalangi hubungan ini.
Sementara itu, Anthony Blinken menyampaikan penegasan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, atas komitmen Amerika Serikat terhadap solusi dua negara dan pentingnya menciptakan iklim politik yang baik.
Blinken menyadari kesulitan politik dan ekonomi yang dialami Otoritas Palestina. Ia menekankan penolakan terhadap serangan permukiman ilegal dan kejahatan pemukim Israel, serangan di wilayah Otoritas Palestina, penolakan terhadap pengusiran penduduk dan menghancurkan rumah Palestina. Blinken juga menyatakan komitmen pemerintah AS untuk membuka kembali konsulatnya di Yerusalem Timur.
(T.FJ/S: RT Arabic)
