Gaza, NPC – Dengan air mata dan bacaan tenang, Abdrurrahman Muhammad Abu Hisan, membuka acara wisuda khataman Al-Quran tiga puluh juz yang diadakan untuk anak berumur enam tahun tersebut. Abdurrahman tercatat sebagai salah satu santri Madrasah Al-Itqan Program Hafalan Al-Quran yang berlansung di Masjid Bi’r As-Sab’.
Abdurrahman sejatinya sudah mengkhatamkan Al-Quran sedari dua bulan lalu. Ia terus mengulang hafalannya sampai acara khataman ini berlangsung.
Acara pemuliaan (takrim) bagi penghafal Al-Quran ini ikut dihadiri oleh orang tua dan sanak saudara Abdurrahman, serta santri dan para guru di madrasah tersebut. Dikutip dari media lokal Palestina, Palinfo.com, Rabu (17/02/2022).
Saat diwawancara, Muhammad Abu Hisan, orang tua Abdurrahman, mengatakan bahwa lingkungan nuansa islami yang ia bangun di keluarganya telah banyak membantu anaknya dalam meraih pencapaian tersebut.
Sejak kecil Abdurrahman memang senang mendengar Al-Quran dari bacaan para ulama besar Al-Quran, seperti Syekh Minsyawi, Thablawi dan Abd Al-Basith
Dengan sedikit pemaksaan, Abdurrahman yang oleh sanak keluarganya disebutkan memiliki kecerdasan di atas rata-rata itu, telah berhasil menyelesaikan hafalan surat Al-Baqarah pada usia empat tahun. Pencapaian tersebut membuat ayahnya semakin bersemangat untuk menghafalkan Al-Quran kepada Abdurrahman.
Meski demikian, Abdurrahman masih mendapatkan waktu untuk bermain dan jalan-jalan seperti anak-anak lainnya.
Dalam hal ini sang ibu sangat berpengaruh dalam mengatur aktivitas Abdurrahman sehari-hari. Dialah yang bertugas membagi waktu Abdurrahman, antara bermain, membaca dan menghafal Al-Quran.
“Kita bisa mencetak ribuan penghafal pada usia Abdul Rahman, tetapi hal itu membutuhkan lingkungan keluarga yang baik, yang fokus memberikan perhatian pada perilaku anak, etika dan program yang terarah dan spesifik, jauh dari ketidakberaturan, dan polusi intelektual yang merajalela di dunia saat ini.” Ucap Thariq Ghul, paman dari garis ibu Abdurrahman.
(T.HN/S: Palinfo.com)
