Kairo, SPNA – Al-Azhar Mesir, pada Selasa (26/10/2021), mengutuk dengan istilah terberat, proposal tender pendudukan Israel untuk merebut tanah baru Palestina di Tepi Barat.
Dalam sebuah pernyataan, Al-Azhar menilai bahwa meresmikan tender perebutan tanah Palestina kejahatan yang bertentangan dengan semua hukum internasional.
“Ini adalah langkah agresif dan provokatif yang harus segera dihentikan karena akan mengubah identitas demografis di wilayah Palestina,” sebut Al-Azhar, sebagaimana dilansir Palinfo.
Al-Azhar mengimbau untuk menciptakan dunia beradab yang dapat mengeluarkan kita dari kesunyian dan menghadapi langkah-langkah yang membawa kita kembali ke zaman kegelapan. Al-Azhar mengimbau semua pihak bekerja sama untuk mengakhiri serangan Israel yang tidak dapat diterima oleh akal sehat yang hidup di tengah lingkungan organisasi internasional yang tidak berhenti sejenak dalam menyerukan hak asasi manusia.
Al-Azhar turut mengimbau untuk menempatkan permasalahan Palestina di tempat utama dalam komitmen dan kerangka kerja organisasi internasional.
Al-Azhar memperbarui dukungannya bagi rakyat Palestina, dan berdiri membela perjuangan bangsa Palestina, perjuangan Muslim, Arab, dan semua golongan masyarakat secara adil di seluruh dunia.
Kementerian Konstruksi dan Perumahan Israel, pada Minggu (24/10/2021), telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerbitkan tender untuk pembangunan 1.355 unit rumah baru di Yudea dan Samaria (istilah yang digunakan oleh Pemerintah Israel yang merujuk pada Tepi Barat yang diduduki).
Menurut pernyataan kementerian, unit permukiman baru ini akan didistribusikan di tujuh permukiman, termasuk Areel (729 unit), Beit El (346 unit), dan Elkana (102 unit).
Mengomentari rencana baru tersebut, Menteri Perumahan Israel, Ze’ev Elkin, menekankan bahwa memperkuat kehadiran Yahudi di Yudea dan Samaria adalah fundamental bagi visi Zionis.
(T.FJ/S: RT Arabic)