Yerusalem, SPNA – Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), pada Minggu (21/11/2021), mengumumkan bahwa operasi yang dilakukan oleh pemimpin gerakan Hamas di kamp pengungsi Shuafat, Fadi Abu Shkhaydam, di Yerusalem pada Minggu pagi, membawa pesan peringatan kepada Israel untuk segera menghentikan serangan terhadap penduduk, tanah dan tempat-tempat suci Palestina.
Fadi Abu Shkhaydam membunuh seorang pasukan Israel dan melukai 3 lainnya dengan melakukan penembakan di dekat Bab al-Silsilah di Yerusalem Lama, sebelum akhirnya ia ditembak mati oleh pasukan Israel. Hamas menyebut dalam sebuah pernyataan berita kematian bahwa Fadi Abu Shkhaydam menghabiskan hidupnya di Yerusalem dengan dakwah dan jihad.
Hamas menekankan bahwa pilihan perlawanan komprehensif dalam berbagai bentuk, terutama perlawanan bersenjata, adalah pilihan yang dapat menahan pendudukan Israel dan menghentikan serangan maupun pelanggaran terhadap Palestina.
“Operasi heroik di Bab al-Silsila merupakan respons alami terhadap semakin meningkatnya kejahatan pendudukan Israel di kota Yerusalem yang diduduki dan sekitarnya,” kata juru bicara Hamas Abdel Latif Al-Qanou.
Ia menambahkan bahwa operasi ini menegaskan terus berjalannya revolusi rakyat Palestina melawan penjajah Zionis Israel dan menunjukkan ketidakmampuan pendudukan Israel dalam memadamkan revolusi rakyat Palestina yang meningkat.
Faksi Perlawanan Palestina lainnya, termasuk Jihad Islam, Front Rakyat Demokratik untuk Pembebasan Palestina (PFLP), Komite Perlawanan Rakyat (PRC) dan Gerakan Mujahidin Palestina, memuji operasi Bab al-Silsila, menekankan bahwa gerakan perlawanan adalah pilihan terbaik untuk menahan dan melawan pendudukan Israel, serta menggagalkan rencana mereka.
Sebagaimana dilansir RT Arabic, Fadi Abu Shkhaydam melakukan operasinya pada saat puluhan pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha. Selanjutnya, polisi langsung memberikan perlindungan kepada pemukim Israel dan memindahkan mereka dari Gerbang Mughrabi.
Setelah menyerbu halaman suci Al-Aqsha, kelompok pemukim Israel meninggalkan Al-Aqsha, melalui sisi Bab al-Silsila, tempat bentrokan bersenjata terjadi.
(T.FJ/S: Palinfo)
