Haniyeh: Tahanan Israel Tidak Akan Melihat matahari Sampai Tahanan Palestina Bebas

Jalur Gaza, SPNA – Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, pada Sabtu (27/11/2021), menegaskan bahwa empat tahanan tentara pendudukan di Brigade Al-Qassam tidak akan melihat matahari sampai para tahanan Palestina dibebaskan dan menikmati kebebasan.

Haniyeh dalam partisipasi dalam Forum Internasional Arab untuk Mendukung Narapidana dan Tahanan Palestina di Penjara Pendudukan Zionis Israel, Hamas menekankan bahwa permasalahan tahanan adalah prioritas utama gerakan Hamas. Hamas menerangkan bahwa pihaknya bergerak di dua jalur, pertama untuk memperjuangkan nasib mereka di tanahan Israel dan kedua untuk membebaskan mereka sepenuhnya dari penjara pendudukan.

Haniyeh menunjukkan bahwa Hamas sebelumnya telah berhasil membebaskan lebih dari seribu tahanan Palestina dalam kesepakatan Wafaa Al-Ahrar, yang menegaskan bahwa otoritas penduduk Israel tidak melakukan apa pun tanpa paksaan. Pada 2011, Hamas dan otoritas pendudukan Israel melakukan pertukaran tahanan yang disebut Wafaa Al-Ahrar, di mana Israel membebaskan 1.027 tahanan Palestina dengan imbalan Hamas membebaskan tentara Israel, Gilad Shalit.

“Sebelum pertempuran Saif Al-Quds tidak seperti yang terjadi setelah pertempuran ini, yang menempatkan kawasan di jalan menuju akhir pendudukan Israel dan penyelesaian konflik historis dengan Zionis di tanah Palestina,” sebut Haniyeh.

Ia memuji Forum Internasional Arab untuk Mendukung Narapidana untuk menempatkan ulang dunia Arab dan Islam agar selaras dengan sejarah, warisan, dan keaslian rakyatnya, serta untuk mempertimbangkan kembali tindakan bersama dalam menghadapi bahaya yang dihadapi perjuangan Palestina. Haniyeh menyebutkan bahwa masalah Palestina adalah masalah Arab, umat Islam, orang-orang merdeka di dunia.

Ia juga memperingatkan proses normalisasi yang sedang berlangsung yang bertujuan untuk membangun keamanan dan aliansi militer di wilayah di mana pendudukan dan penjajahan terjadi. Haniyeh menyatakan kesedihannya atas kunjungan Menteri Zionis Israel ke Maroko dan penandatanganan perjanjian keamanan dengan Maroko. Ia menyebut hal tersebut sebagai suatu yang menyakitkan dan sangat disayangkan.

Mengenai keputusan Inggris yang memasukkan Hamas ke dalam daftar terorisme, ia menjelaskan bahwa motif keputusan ini adalah untuk mendukung Zionis Israel, di mana solidaritas yang mendukung perjuangan dan perlawanan Palestina semakin meningkat.

Haniyeh juga mengutuk keputusan Australia yang memasukkan Hizbullah ke dalam daftar organisasi teroris.

(T.FJ/S: Palestina Today)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top

kantor pusat

Jl. Bina Marga No. 25, C99 Business Park, Kaveling 9N, RT.08 / RW.03 Kel. Ceger, Kec. Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13850

Subscribe to our newsletter

Sign up to receive updates, promotions, and sneak peaks of upcoming products. Plus 20% off your next order.

Promotion nulla vitae elit libero a pharetra augue