Yerusalem, NPC – Buldoser pasukan pendudukan Israel, pada Senin (27/12/2021), menghancurkan 10 bangunan komersial di kota Hizma, timur laut Yerusalem yang diduduki.
Mantan kepala Dewan Kota Hizma, Muslim Abu Helu, menyatakan bahwa pasukan pendudukan Isreal menyerbu Hizma dari pintu masuk barat daya, dan melakukan penghancuran bangunan yang mempengaruhi fasilitas komersial yang melayani 200 warga kota. Penghancuran dilakukan dengan dalih bahwa fasilitas tersebut dibangun tanpa izin.
Muslim Abu Helu mengindikasikan bahwa fasilitas yang dihancurkan termasuk berbagai toko perniagaan, restoran, dan toko perlengkapan kendaraan.
Ia menunjukkan bahwa operasi penghancuran telah berlangsung secara berulang di Hizma, di mana ia mencatat sebanyak 16 toko di kawasan yang dekat dengan daerah penghancuran saat ini, telah dihancurkan pada satu setengah bulan yang lalu.
“Toko-toko ini adalah sumber mata pencaharian utama bagi penduduk Hizma yang tinggal di kawasan diblokade setengah dan tidak dapat berkerja di tanah yang diduduki Israel pada tahun 1948,” sebut Muslim Abu Helu.
Abu Helu memperingatkan bahaya rencana Israel yang ingin mengisolasi Hizma dari kota-kota Palestina lainnya.
Sekitar 9.000 penduduk Palestina di kota Hizma telah mengalami penderitaan akibat tindakan Israel yang sewenang-wenang dan blokade selama bertahun-tahun, dengan penutupan pintu masuk kota, perampasan tanah demi pembagunan permukiman ilegal, dan pembangunan tembok apartheid yang mengisolasi Hizma dari kawasan Palestina lainnya. Hal ini telah merampas hak penduduk Hizma untuk menziarahi kota Yerusalem, dan berbagai kawasan Palestina lainnya.
Di seluruh Yerusalem yang diduduki, otoritas pendudukan Israel melanjutkan kebijakan rasis yang bertujuan untuk melakukan Yahudisasi di seluruh kota, dengan dalih palsu, tanpa sedikit pun memperhatikan hak-hak pemilik tanah Palestina, dan tanpa memperhatikan hukum internasional atau hukum humaniter internasional.
(T.FJ/S: Palinfo)
