Yerusalem, NPC – Otoritas pendudukan Israel, pada Selasa (15/02/2022), menghancurkan sebuah bangunan Palestins di kota Beit Hanina di kota Yerusalem yang diduduki, dan bagunan pertanian di Masafer Yatta, selatan Hebron, di Tepi Barat selatan.
Berdasarkan laporan sumber lokal, pasukan pendudukan Israel datang dengan buldoser, menyerbu Beit Hanina dan menghancurkan bangunan tersebut.
Pasukan pendudukan Israel juga melakukan operasi penghancuran bagunan di kota Jabal Mukaber di Yerusalem.
Penduduk Palestina berpartisipasi dalam aksi yang diserukan warga Jabal Mukaber di depan kota pendudukan di Yerusalem, sebagai bentuk protes terhadap berlanjutnya kebijakan penghancuran rumah-rumah Palestina.
Penduduk Palestina meneriakkan slogan yang mengutuk kebijakan pendudukan yang menghancurkan rumah mereka, menghancurkan tanah mereka dan mengenakan sanksi tinggi kepada mereka, dengan tujuan untuk mendorong mereka meninggalkan Kota Suci Yerusalem.
Penduduk Palestina meminta PBB dan organisasi internasional untuk menekan otoritas pendudukan Israel untuk menghentikan kebijakan pembersihan etnis terhadap penduduk Palestina di Yerusalem, melalui berbagai keputusan dan tindakan sewenang-wenang yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari mereka.
Sementera itu, di Hebron, asukan pendudukan Israel juga menghancurkan, sebuah barak dan ruang pertanian di desa Al-Fakhit di Masafer Yatta.
Sejumlah sumber lokal melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel menghancurkan bangunan pertanian di desa Al-Fakhit, milik Fuad Al-Amour.
Laporan tahunan yang dikeluarkan oleh kantor media Hamas di Tepi Barat mencatat penghancuran sebanyak 317 rumah yang dilakukan oleh otoritas pendudukan Israel selama tahun 2021 lalu.
Berdasarkan laporan tersebut, jumlah serangan terhadap tempat ibadah dan tempat suci berjumlah 387. Sementara itu, jumlah harta benda, termasuk toko, ruang pertanian, barak tempat tinggal dan lain-lain yang dihancurkan mencapai 830 unit, beberapa di antaranya dihancurkan sendiri oleh pemiliknya dengan paksa untuk menghindari denda yang tinggi.
Jumlah harta yang dirampok mencapai 224 laporan, termasuk pencurian sejumlah uang, peralatan, dan kendaraan.
(T.FJ/S: Palinfo)
