Israel Manfaatkan Babi dan Hewan Perusak Tanaman Lainnya untuk Menghancurkan Lahan Pertanian Warga Palestina

Qalqilya, SPNA – Warga Palestina Qalqilya (sebuah provinsi di Tepi Barat) yang tinggal di sekitar Cagar Alam Wadi Qana (terletak antara Provinsi Qalqilya dan Selfit), mengeluhkan banyaknya hewan pengganggu tanaman pertanian milik mereka. Otoritas Lingkungan Israel diyakini sengaja melepas babi hutan, hiraks batu, dan burung kerak ungu di cagar tersebut untuk merugikan para petani Palestina.

Basam ‘Ied (57 tahun), petani dari Desa Jinsafud di Timur Qalqilya, mengatakan, “babi hutan, hiraks batu dan kerak ungu (bulbul India), jenis hewan ini telah menghancurkan lahan pertanian tadah hujan kami yang menghadap ke Lembah Qana. Kami tidak lagi memiliki lahan yang dulunya kami andalkan untuk pendapatan tahunan kami.”

Petani yang juga berprofesi sebagai guru fisika itu menambahkan bahwa hiraks batu yang berjumlah ribuan itu sangat menganggu bagi mereka.

“Mereka berkembang biak dengan sangat cepat sehingga jumlah mereka berubah menjadi ribuan. Mereka menghancurkan tanaman kami dengan cara yang mengerikan.” Tambahnya.

Para petani sejatinya sudah melakukan berbagai usaha untuk melindungi tanaman mereka, termasuk dengan menggunakan racun. Tapi lagi-lagi karena jumlah mereka yang begitu besar menjadikan usaha para petani ini menjadi sia-sia.

Menurut warga Palestina, langkah otoritas Israel melepas beberapa hewan yang dianggap sebagai hama oleh para petani, merupakan kesengajaan untuk menargetkan lahan pertanian warga Palestina.

Pasalnya, Basam mengatakan cagar alam biasanya tidak dibangun di sekitar permukiman warga. Selain itu biasanya juga harus ada pagar untuk menghindari agar binatang yang ada dikawasan pelindungan tersebut tidak keluar menyerang dan merugikan warga.

“Hewan-hewan tersebut diperuntukkan oleh pemerintah Israel dan pemukim Yahudi ilegal untuk menghancurkan hidup kita. Alasan untuk melindungi spesies mereka di cagar alam adalah kebohongan.” Ucap basam dikutip dari media Palestina  Alquds.com.
Keberadaan babi hutan di sekitar rumah mereka sangat meresahkan, bahkan pernah menyerang warga yang berada di wilayah tersebut.

Basam menjelaskan bahwa binatang tersebut tidak hanya turun ke wilayah permukiman warga Palestina, tapi juga masuk ke permukiman ilegal Yahudi. Namun sayangnya mereka tidak memiliki perlengkapan untuk mengusir hama penggangu tanaman tersebut, berbeda dengan pemukim Israel.

“Jumlah hewan-hewan ini diluar perkiraan dan sudah tidak dapat dikendalikan. Bahkan permukiman Yahudi yang dikelilingi oleh pagar keamanan, juga tidak selamat dari serangan. Tetapi mereka memiliki sarana untuk melawan mereka, tidak seperti kami yang langsung berhadapan dengan bahaya tanpa ada alat perlindungan.” Jelasnya.

Ahli botani, Banan Al-Sheikh, mengatakan bahwa kondisi tersebut sangat berbahaya bagi dunia tumbuh-tumbuhan di Palestina.
Dia mengatakan,  “Vegetasi di Palestina terancam oleh hewan-hewan yang berkembang biak di luar batas. Jumlah mereka membutuhkan hutan yang luas dan itu tidak tersedia di negara kita. Selama tur eksplorasi yang kami lakukan, kami melihat tingkat perusakan yang terjadi begitu hebat. Dan banyak dari jenis tanaman telah musna dan punah oleh sejumlah besar hewan ini.”

Fakta tersebut menjadikannnya berpendapat bahwa otoritas Israel memang menginginkan hal itu tersebut. Agar memudahkan mereka dalam mencaplok lahan pertanian warga Palestina, setelah ditinggalkan disebabkan oleh putus asa.

“Otoritas Lingkungan Israel bermaksud untuk menghancurkan lahan pertanian warga, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk melakukan aneksasi.” Tutupnya.

(T.HN/S: Alquds.com)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top

kantor pusat

Jl. Bina Marga No. 25, C99 Business Park, Kaveling 9N, RT.08 / RW.03 Kel. Ceger, Kec. Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13850

Subscribe to our newsletter

Sign up to receive updates, promotions, and sneak peaks of upcoming products. Plus 20% off your next order.

Promotion nulla vitae elit libero a pharetra augue