Israel Seru Bangun Kembali Permukiman Ilegal yang Telah Dikosongkan di Nablus

Nablus, NPC – Gerombolan pemukim ekstremis, pada Selasa (21/12/2021), menyebarkan undangan melalui media sosial untuk menghadiri permukiman Homesh yang telah dikosongkan dan dievakuasi, dekat kota Burqa, dekat kota Nablus (di Tepi Barat utara), pada Kamis depan.

“Kehadiran bertujuan mencegah upaya pembongkaran sekolah agama, dan untuk membangun kembali permukiman Homesh, yang telah dikosongkan pada tahun 2005,” sebut surat undangan, sebagaimana dilansir dari Palinfo.

Pejabat yang bertanggung jawab atas isu permukiman ilegal di utara Tepi Barat, Ghassan Daghlas, memperingatkan agar tidak mengubah tanah permukiman Homesh yang telah dikosongkan menjadi kamp milik tentara pendudukan Israel.

“Tanah permukiman Homesh yang telah dikosongkan tersebut merupakan tanah milik penduduk Palestina di desa Burqa, utara Nablus, desa Silat Al-Dhahr dan Fandaqumiya, di selatan Jenin, yang telah dikosongkan pada tahun 2005, tetapi sampai saat ini belum diserahkan ke Palestina,” sebut Ghassan Daghlas dalam sebuah pernyataan tertulis yang diterima surat kabar Palinfo.

Ia menekankan bahwa daerah tersebut menjadi saksi gerakan aktif dari tentara pendudukan Israel, yang telah memasang sejumlah rumah karavan dan generator listrik.

Ghassan Daghlas memperingatkan terhadap skenario kriminal yang sama yang terjadi di Jabal Sabih, termasuk tanah Beita, Qabalan, dan Yatma, di selatan Nablus, setelah dikosongkan dari pemukim Avitar, kemudian diubah menjadi menjadi kamp pendudukan Israel.

Ia menyatakan bahwa selama bertahun-tahun Nablus telah menjadi saksi kehadiran gerombolan pemukim Israel, yang terus meningkatkan serangan terhadap penduduk Palestina dan harta benda mereka.

Jalan antara Jenin dan Nablus mencatat kehadiran massif tentara pendudukan dan pemukim Israel, setelah terbunuhnya salah seorang penduduk Israel, pada Kamis lalu.

Dalam beberapa bulan terakhir, laju serangan pasukan pendudukan Israel terkait pemukiman telah meningkat secara signifikan. Hal ini dimulai dengan perampasan tanah, pendirian pos-pos pemukiman baru, dan perluasan pemukiman Israel yang telah ada sebelumnya.

Pasukan pendudukan mendirikan sekitar 503 pos pemukiman, 474 di antaranya di Tepi Barat dan 29 di Yerusalem.

Pos pemukiman Israel tersebut merupakan wilayah dengan cakupan lebih dari 46 persen dari total wilayah Tepi Barat, di mana sekitar 700.000 pemukim Israel tinggal dan melakukan serangan ke kawasan penduduk Palestina hampir setiap hari.

(T.FJ/S: Palinfo)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top

kantor pusat

Jl. Bina Marga No. 25, C99 Business Park, Kaveling 9N, RT.08 / RW.03 Kel. Ceger, Kec. Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13850

Subscribe to our newsletter

Sign up to receive updates, promotions, and sneak peaks of upcoming products. Plus 20% off your next order.

Promotion nulla vitae elit libero a pharetra augue