Tel Aviv, SPNA – Surat kabar Israel, Yediot Aharonot, pada Senin (14//11/2021), melaporkan telah terjadi peningkatan signifikan jumlah tentara Israel yang membutuhkan perawatan psikologis saat melakukan dinas militer.
“Berdasarkan data yang diberikan oleh tentara, tampaknya jumlah tentara rekrutan baru yang membutuhkan perawatan psikologis pada tahun 2020 mencapai tiga kali lipat jumlah jika dibandingkan pada tahun 2013,” sebut Yediot Aharonot, sebagaimana dilansir Palestine Today.
Pada tahun 2013, sebanyak 5.314 tentara rekrutan baru membutuhkan perawatan psikologis, sedangkan pada 2020 angkanya mencapai 15.518. Media Israel tersebut juga menjelaskan bahwa selain tentara, sejumlah besar perwira, dan bintara juga membutuhkan perawatan psikologis.
“Tentara rekrutan yang membutuhkan perawatan psikologis pergi ke petugas kesehatan mental yang bekerja di bawah komando kepala dokter ketentaraan Israel,” sebut Yediot Ahanorot.
Pada sebuah kesempatan, pengacara Israel, Or Sadan, mengkritik kegagalan tentara dengan mengungkapkan jumlah tentara Israel yang membutuhkan perawatan psikologis.
Beberapa bulan sebelumnya, Yedioth Ahronoth, pernah mengungkapkan bahwa jumlah orang Israel yang dibebaskan dari dinas militer karena alasan psikologis mengalami peningkatan, berdasarkan laporan palsu dari dokter swasta yang menyatakan bahwa tentara tersebut secara psikologis tidak layak bekerja di dinas militer.
(T.FJ/S: Palestine Today)
