Konsulat untuk Palestina akan Dibuka di Yerusalem, Netanyahu: Israel Harus Tentang Rencana AS

Tel Aviv, SPNA – Mantan Perdana Menteri pendudukan Israel Benjamin Netanyahu, pada Kamis (14102021), meminta agar pemerintah saat ini menentang rencana pemerintahan Biden untuk membuka kembali konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem.

“Sekali lagi, pemerintah Bennett ‘mengendalikan’ situasi bahkan ketika itu berarti membagi ibu kota kami, Yerusalem. Negara Israel harus menentang langkah ini dengan segala cara yang mungkin,” cuit Netanyahu.

Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan bahwa Washington melanjutkan rencananya membuka kembali konsulatnya yang melayani warga Palestina di Yerusalem.

“Kami akan melanjutkan proses pembukaan konsulat sebagai bagian dari upaya untuk memperdalam hubungan dengan Palestina,” kata Blinken di Departemen Luar Negeri saat berbicara kepada pers setelah menjadi tuan rumah pertemuan trilateral dengan Menteri Luar Negeri pendudukan Israel Yair Lapid dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah Bin Zayed al-Nahyan.

Mei lalu, pemerintahan Biden mengumumkan bahwa AS akan membuka kembali Konsulat Jenderal di Yerusalem yang menangani hubungan dengan Palestina.

Biden mengatakan bahwa dia akan mempertahankan kedutaan AS di Yerusalem “untuk melibatkan orang-orang Palestina.”
Konsulat itu berdiri sejak tahun 1844 dan selama 25 tahun menjalankan misi diplomatik AS untuk Palestina.

Namun, pada tahun 2018, Presiden Donald Trump menggabungkan konsulat ke kedutaan AS di Yerusalem, setelah ia memindahkan kedutaan AS untuk ‘Israel’ dari Tel Aviv ke Yerusalem setelah pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017.

Beberapa pejabat Israel menentang rencana AS, termasuk Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dan Menteri Kehakiman pendudukan Israel Gideon Sa’ar.

Bennett mengusulkan kepada Presiden AS Joe Biden agar Konsulat Amerika dibuka kembali di pinggiran Ramallah atau di kota Abu Dis, Tepi Barat yang diduduki, tetapi Amerika Serikat mengatakan tidak tertarik dengan rencana tersebut.

Dalam percakapan dengan Pemimpin Redaksi Yaakov Katz di Jerusalem Post Conference, Sa’ar juga mengatakan bahwa dia sangat menentang pembukaan konsulat AS yang menangani hubungan dengan Palestina di Yerusalem yang diduduki.

“Saya berbicara dengan Perdana Menteri Naftali Bennett beberapa kali tentang masalah ini. Kami berada dalam pandangan yang sama, dan kami tidak melihat secara berbeda,” tambah Saar. “Ada yang mengatakan bahwa itu adalah komitmen elektoral. Tapi bagi kami, ini adalah komitmen satu generasi. Kami tidak akan berkompromi dalam hal ini.”

(T.RA/S: QNN)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top

kantor pusat

Jl. Bina Marga No. 25, C99 Business Park, Kaveling 9N, RT.08 / RW.03 Kel. Ceger, Kec. Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13850

Subscribe to our newsletter

Sign up to receive updates, promotions, and sneak peaks of upcoming products. Plus 20% off your next order.

Promotion nulla vitae elit libero a pharetra augue