Laporan: 16 Tahun Blokade, Kondisi Penduduk Palestina di Gaza Sangat Memprihatinkan

Jenewa, NPC – Organisasi Hak Asasi Manusia Internasional, Euro-Mediterranean Human Rights Monitor, pada Selasa (24/01/2022), menerbitkan laporan yang menyebutkan bahwa sekitar 1,5 juta dari total 2,3 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza telah menjadi miskin akibat blokade Israel dan pembatasan akses perjalanan yang diberlakukan di Jalur Gaza sejak 2006. Euro-Med Monitor meminta masyarakat internasional agar menekan Israel untuk mengakhiri blokade ilegalnya.

Ketika blokade Israel memasuki tahun ke-17, Euro-Med Monitor mendokumentasikan dalam laporan tahunan yang berjudul “Kepahitan 16 Tahun: Generasi yang Dibesarkan dalam Kurungan”, di mana efek mengerikan blokade di tingkat sosial, ekonomi, dan kemanusiaan semakin parah, yang diperburuk dengan serangan militer yang terjadi berulang kali di Jalur Gaza, yang terbaru adalah serangan pada Mei 2021.

Terlepas dari memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza dan peralihan tujuh pemerintah Israel sejak awal blokade, kebijakan hukuman kolektif Israel terhadap penduduk Palestina di Gaza masih tetap berlaku, dengan cara yang dengan jelas memperlihatkan niat Israel untuk menimbulkan kerugian material yang besar dan kerusakan moral pada penduduk Gaza.

Laporan tersebut mendokumentasikan krisis kemanusiaan di Gaza akibat blokade, misalnya, tingkat pengangguran telah meningkat dari 23,6 persen sebelum blokade pada 2005 menjadi 50,2 persen pada akhir 2021, yang merupakan salah satu angka yang tertinggi di dunia.

Demikian juga dengan angka kemiskinan yang telah meningkat tajam akibat blokade dan larangan Israel, di mana hanya 40 persen pada 2005 menjadi 69 persen pada 2021.

Laporan Euro-Med Monitor juga mengulas keruntuhan ekonomi Gaza akibat blokade. Ekonomi Gaza telah lumpuh sejak awal blokade dengan penutupan hampir semua pintu perbatasan komersial, melumpuhkan pergerakan ekonomi, terutama selama serangan Israel.

Selain itu, kontribusi Gaza terhadap ekonomi Palestina secara keseluruhan telah menurun setengahnya hingga mencapai tidak lebih dari 18 persen pada tahun 2021.

Laporan tersebut menyoroti bahwa ribuan fasilitas ekonomi, layanan, dan produksi ekonomi terganggu, hancur, atau rusak selama serangan militer Israel pada saat blokade. Serangan militer terakhir pada Mei 2021 saja telah mengakibatkan kehancuran ratusan fasilitas ekonomit, dengan total kerugian sekitar 400 juta dolar Amerika.

Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor yang paling terpengaruh akibat blokade sejak Israel mencegah atau membatasi masuknya obat-obatan dan pasokan medis ke Gaza, yang menyebabkan layanan perawatan kesehatan menurun sebesar 66 persen.

Mengenai kebebasan bergerak, laporan Euro-Med Monitor mengindikasikan bahwa Israel hanya mengizinkan kasus-kasus tertentu dalam keadaan khusus, yang kebanyakannya kasus kemanusiaan, untuk dapat bergerak melalui Pintu Perbatasan Erez, yang merupakan satu-satunya pintu penyeberangan Israel yang ditujukan bagi masuk dan keluar individu atau manusia dari dan ke Gaza.
Menurut Gisha, rata-rata individu yang diizinkan Israel untuk keluar melalui Persimpangan Erez per bulan adalah 30.000 orang sebelum blokade diberlakukan. Namun, angka ini turun 70 persen, menjadi hanya 8.954 individu per bulan.

Sementara itu, pergerakan melalui Pintu Penyeberangan Rafah dari dan ke Gaza meningkat pesat pada tahun 2021. Sekitar 15.000 kasus keluar atau masuk Gaza melalui Rafah per bulan untuk pertama kalinya sejak 2013.

Euro-Med Monitor meminta Israel untuk mengakhiri blokadenya di Gaza, mengizinkan warga Palestina untuk menggunakan semua hak mereka, terutama kebebasan bergerak dan menghentikan memberikan hukuman kolektif kepada penduduk sipil.

Euro-Med Monitor meminta komunitas internasional agar memaksa Israel, sebagai kekuatan pendudukan di wilayah Palestina, untuk menghormati hak-hak semua penduduk Palestina Gaza sesuai dengan norma-norma internasional yang berlaku dan mengesampingkan blokade sektor ekonomi, kesehatan, makanan, infrastruktur, dan sektor lainnya.

Euro-Med Monitor meminta Pengadilan Kriminal Internasional untuk membuka penyelidikan terhadap para pemimpin dan tentara Israel yang terlibat dalam penerapan hukuman kolektif dan serangan militer terhadap Gaza sesuai dengan standar keadilan internasional.

(T.FJ/S: Euro-Med Monitor)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top

kantor pusat

Jl. Bina Marga No. 25, C99 Business Park, Kaveling 9N, RT.08 / RW.03 Kel. Ceger, Kec. Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13850

Subscribe to our newsletter

Sign up to receive updates, promotions, and sneak peaks of upcoming products. Plus 20% off your next order.

Promotion nulla vitae elit libero a pharetra augue