Mahasiswa Universitas Hebron: Serangan Israel Tidak Akan Lemahkan Kami

Hebron, NPC – Kelompok Mahasiswa Islam di Universitas Hebron, pada Minggu (12/12/2021), mengatakan bahwa serangan brutal yang dilakukan tentara bersenjata berat terhadap keluarga Salhab, Muhammad dan Osama, mahasiswa Universitas Hebron, menunjukkan pelanggaran berat dan aksi kriminal berat pasukan Israel. Namun, tidak akan melemahkan perjuangan para mahasiswa.

Kelompok Mahasiswa Islam Universitas Hebron dalam sebuah pernyataan menganggap bahwa pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas hidup mereka. Mereka menyerukan organisasi hak asasi manusia untuk bekerja mengungkap kejahatan pasukan pendudukan Israel terhadap mahasiswa, dan meminta pertanggungjawaban atas serangan brutal, terstruktur, dan brutal terhadap keluarga Salhab, Muhammad dan Osama.

Ia juga meminta pihak berwenang di otoritas Palestina untuk untuk memberikan perlindungan bagi rakyat, pelajar, dan mahasiswa, alih-alih mendukung otoritas pendudukan Israel dalam membatasi pergerakan mahasiswa kami.

Kelompok Mahasiswa Islam Universitas Hebron menyatakan bahwa upaya penangkapan maupun serangan otoritas pendudukan Israel tidak akan menghalangi jalan meeka untuk melanjutkan perjuangan dan berkorban.

“Tidak ada kekuatan yang dapat mengecilkan hati kita dari jalan kebenaran,” sebut Kelompok Mahasiswa Islam Universitas Hebron.

“Anda (Israel) melakukan berbagai pelecehan, penyerangan, dan penangkapan terhadap kami, tetapi Anda tidak dapat mematahkan tekad kami. Tidak akan bisa, insya Allah. Jalan kami tegas dan langkah kami jelas, jalan kemerdekaan yang berlumuran darah para syuhada akan selalu menerangi jalan kami. Kami akan terus membantu sahabat dan orang-orang Palestina sampai nafas terakhir kami,” kata Kelompok Mahasiswa Islam Universitas Hebron.

Sebelumnya, pasukan pendudukan Israel pada menyerbu rumah dua mahasiswa Universitas Hebron, Osama Salhab dan Muhammad Anas Salhab. Pasukan pendudukan Israel memukuli mereka dan keluarga mereka, sehingga menyebabakan mereka harus dilarikan ke rumah sakit karena dalam keadaan kritis.

Hebron tidak tunduk pada perjanjian Oslo 1993. Pada tahun 1997, sebuah perjanjian ditandatangani antara otoritas Palestina dan pendudukan Israel tentang penempatan sebagian tentara Israel di Hebron, di mana kota tersebut dibagi menjadi dua bagian: area H1 dan area H2. Area H1 kendalinya diserahkan kepada otoritas Palestina, dan Area H2 tetap berada di bawah kendali tentara Israel, termasuk Kota Tua.

Hebron adalah kota kedua setelah kota Yerusalem dalam prioritas penargetan pembangunan permukiman ilegal di bawah otoritas pendudukan Israel, akibat nilai sejarah, dan keagamaannya. Aksi pelangggaran dan kejahatan pasukan pendudukan Israel sering terjadi di kota Hebron.

(T.FJ/S: Palinfo)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top

kantor pusat

Jl. Bina Marga No. 25, C99 Business Park, Kaveling 9N, RT.08 / RW.03 Kel. Ceger, Kec. Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13850

Subscribe to our newsletter

Sign up to receive updates, promotions, and sneak peaks of upcoming products. Plus 20% off your next order.

Promotion nulla vitae elit libero a pharetra augue