Tel Aviv, SPNA – Media Israel, Channel 12, pada Jumat (29/10/2021), mengungkapkan hasil penyelidikan rahasia yang menimbulkan kritik tajam terhadap para pemimpin tentara pendudukan Israel setelah berakhirnya perang terakhir yang dilakukan di Jalur Gaza, pada Mei lalu. Perang tersebut disebut-sebut merugikan tentara Israel dan merusak kepercayaan publik.
“Kami memperoleh kutipan dari penyelidikan rahasia yang dilakukan oleh tentara setelah operasi militer Haaris Al-Aswar yang menimbulkan kritik tajam, setelah tentara pendudukan Israel menyajikan gambaran terpisah dan berbeda di media dari realitas yang terjadi di lapangan,” sebut Channel 12, sebagaimana dilansir dari Palestina Today.
Channel 12 menyebut bahwa kegagalan pasukan tentara pendudukan Israel telah merusak unit kerja tentara dan kepercayaan publik terhadap tentara Israel.
Media Israel tersebut menunjukkan bahwa penyelidikan tersebut mengungkapkan kesenjangan intelijen utama dalam mengumpulkan informasi yang mencegah pasukan tentara untuk memenuhi targetnya dalam menghadang dan menghancurkan rudal perlawanan yang diluncurkan dari Gaza, serta dalam menargetkan para pemimpin kelompok perlawanan di Jalur Gaza.
PBB melaporkan bahwa selama perang yang terjadi pada Mei, serangan militer pendudukan Israel telah menewaskan sebanyak 260 warga Palestina, termasuk setidaknya 129 warga sipil, 66 di antaranya merupakan anak-anak.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pasukan Israel melukai 1.948 penduduk Palestina, termasuk 610 anak-anak. Sementara itu, pihak berwenang Israel mengatakan bahwa serangan roket dan mortir yang diluncurkan oleh kelompok perlawanan Palestina telah mengakibatkan 12 warga sipil tewas, termasuk dua anak, satu tentara, dan melukai beberapa ratus orang lainnya.
(T.FJ/S: Palestina Today)
