Musim Zaitun Palestina dan Kebiadaban Pemukim Israel di Tepi Barat

Nablus, SPNA – Intensitas serangan Zionis Israel yang dilakukan oleh gerombolan pemukim Israel terus meningkat seiring dengan dimulainya musim panen zaitun di Tepi Barat. Gerombolan pemukim Israel berpacu dengan waktu untuk menjarah, mencuri, membakar ladang, dan menebang pohon zaitun dalam jumlah besar di semua kota Tepi Barat, sebagaimana dilansir dari Palinfo, pada Kamis (21/10/2021).

Gerombolan yang dilindungi dan dijaga pasukan pendudukan Zionis ini, berusaha untuk menghancurkan hubungan yang sudah mengakar kuat antara penduduk Palestina dan tanahnya, dengan berbagai macam kejahatan yang terus menerus dilakukan dan diperbaharui dari hari ke hari, mulai dari pencurian, pembakaran, penebangan, dan pembuangan air limbah.

Keluarga Imran misalnya, ia merupakan salah satu keluarga besar yang memiliki lebih dari 40 dunum atau sekitar 4 hektar ladang zaitun di sekitar permukim Zionis di kota Nablus. Baru-baru ini, alih-alih memetik buah zaitun bersama anak-anaknya, seperti yang biasa ia lakukan,  ia harus mempekerjakan pekerja untuk memanen zaitun, terutama setelah meningkatnya serangan pemukim awal tahun ini.

Muhammad Imran (45 tahun) mengatakan kepada Palinfo, bahwa pasukan pendudukan Israel dan pemukim Yahudi merampas kebahagiaan anggota keluarganya dalam ritual panen musim zaitun yang ia warisi ratusan tahun lalu dari ayah dan kakek mereka.

Serangan gerombolan pemukim ini turut meningkatkan ongkos pemetik zaitun yang bekerja untuk mereka, karena kerja harian menghabiskan hingga seratus shekel per hari kerja memanen zaitun.

Imran menjelaskan, bahwa sejak awal tahun ini, gerombolan pemukim Israel telah membakar dan menebang 84 pohon zaitun dari lahan miliknya. Mereka juga telah membakar lebih dari 20 pohon di sekitar lahan setelah tentara pendudukan membongkar tenda milik keluarganya di puncak gunung.

Bulan lalu, Imran menyebut gerombolan pemukim Israel membakar sebanyak 37 pohon zaitun dengan menggantung ban di dahan dan cabang pokok zaitun.

Serangan Kian Meningkat

Penanggung jawab atas isu permukiman di utara Tepi Barat, Ghassan Daghlas, mengatakan bahwa serangan pemukim Israel pada musim zaitun tahun ini dimulai lebih awal dan meningkat lebih dari 150 persen dibandingkan dengan tahun lalu, dengan berbagai bentuk dan jenis serangan.

Berdasarkan penuturan Daghlas, di kawasan utara Tepi Barat saja, terjadi sebanyak lebih dari 76 serangan terhadap lahan dan pohon zaitun, yang bervariasi antara pembakaran, pencurian, penebangan, dan pembuangan air limbah.

Pejabat Palestina menjelaskan bahwa serangan pemukim Isael, yang dimulai awal tahun ini, meningkat dan sangat beragam hingga serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa pencurian merupakan bagian terbesar dari serangan tahun ini, selain pencurian alat panen petani.

Daghlas menunjukkan bahwa serangan pemukim dilakukan di bawah penjagaan dan perlindungan pasukan pendudukan Zionis, sehingga mendorong gerombolan pemukim Israel untuk melakukan lebih banyak serangan, pencurian dan pembakaran pohon.

Bertepatan dengan awal musim panen zaitun bagi warga Palestina di Tepi Barat setiap tahun, penduduk Palestina hidup dalam keadaan cemas karena takut terhadap serangan fisik yang dilakukan pemukim, atau serangan terhadap lahan pertanian mereka dengan merusak pohon zaitun.

Pejabat yang bertanggung jawab atas isu permukiman di utara Tepi Barat menegaskan gerakan masyarakat untuk melakukan panen zaitun bersama secara kolektif dengan tujuan memberikan perlindungan kepada petani dan mencegah pemukim menyerang mereka.

Surat kabar Israel, Haaretz, mengkonfirmasi bahwa serangan kelompok pemukim dan pasukan pendudukan Israel di Palestina dan lahan pertanian milik mereka selama tahun 2020 dan tahun ini meningkat secara signifikan.

Menurut Haaretz, pada tahun 2019 tercatat sebanyak 363 serangan terhadap penduduk Palestina di Tepi Barat, sementara tahun 2020 tercatat sebanyak 705 serangan, sedangkan paruh pertama tahun ini saja telah mencatat sekitar 416 serangan. Ini merupakan angka terbesar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sebelumnya, Komite Palang Merah Internasional (ICRC), pada Selasa (12/10/2021), mengkonfirmasi bahwa pasukan pendudukan Israel telah menghancurkan sebanyak lebih dari 9.300 pohon milik penduduk Palestina di Tepi Barat yang diduduki, selama setahun terakhir.

ICRC menyerukan agar para petani Palestina dapat mendapatkan akses yang aman ke ladang zaitun di Tepi Barat secara tepat waktu, sesuai musim panen zaitun.

Data ICRC menunjukkan bahwa selama satu tahun terakhir (Agustus 2020 – Agustus 2021), pasukan pendudukan Israel telah menghancurkan lebih dari 9.300 pohon di Tepi Barat.

(T.FJ/S: Palinfo)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top

kantor pusat

Jl. Bina Marga No. 25, C99 Business Park, Kaveling 9N, RT.08 / RW.03 Kel. Ceger, Kec. Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13850

Subscribe to our newsletter

Sign up to receive updates, promotions, and sneak peaks of upcoming products. Plus 20% off your next order.

Promotion nulla vitae elit libero a pharetra augue