Beaverton, SPNA – Produsen sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga Amerika Serikat, Nike, memutuskan untuk berhenti memasarkan produknya di Iarael pada 31 Mei tahun depan.
The Jerusalem Post melaporkan pada hari Minggu (02/10/2021), melaporkan bahwa keputusan ini akan memengaruhi bisnis ratusan toko olahraga Israel.
Kepada mereka Nike menulis surat yang berbunyi, “Setelah tinjauan komprehensif yang dilakukan oleh perusahaan dan mempertimbangkan pasar yang berubah, diputuskan bahwa kelanjutan hubungan bisnis antara Anda dan perusahaan tidak lagi sesuai dengan kebijakan dan tujuan perusahaan.”
Langkah ini sejalan dengan tujuan organisasi di seluruh dunia untuk berkolaborasi dengan lebih sedikit toko.
Nike berusaha untuk mendapatkan konsumen secara langsung melalui toko online dan digital perusahaan.
Perusahaan percaya, keputusan ini akan meningkatkan penjualan dan membentuk proses yang lebih baik untuk penawaran kelas atas.
Nike pun telah menghentikan kesepakatan penjualan dengan raksasa ritel Amazon dua tahun lalu.
Toko-toko Israel mungkin mulai mengimpor barang Nike menggunakan sumber selain perusahaan itu sendiri, meskipun biayanya akan meningkat.
Banyak penjual memperkirakan keputusan Nike ini akan mempersulit mereka.
Pernyataan Nike ini tidak ada hubungannya dengan kampanye Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap Israel.
Pada bulan Juli perusahaan es krim AS Ben & Jerry’s mengungkapkan akan menghentikan penjualan di pos-pos permukiman ilegal Israel, di Tepi Barat.
Permukiman Israel, yang dibangun di atas tanah Palestina yang diduduki secara ilegal, dikenal sebagai pusat kekerasan ekstremis terhadap warga Palestina yang tinggal di dekatnya.
(T.RA/S: Arab News)
