New York, NPC – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Rabu (09/02/2022), menyatakan sikap prihatin atas kondisi terakhir di wilayah Palestina dan eskalasi ketegangan, termasuk kejadian yang terjadi di kota Nablus di Tepi Barat utara, yang menewaskan tiga penduduk Palestina. Ia meminta meminta semua pihak untuk tenang dan menghindari eskalasi lebih lanjut.
“Kami melihat apa yang terjadi di Nablus dan kami prihatin dengan perkembangan terakhir, termasuk ketegangan yang semakin meningkat di Tepi Barat yang diduduki, jelas termasuk penembakan tiga penduduk Palestina,” kat juru bicara PBB, Stephane Dujarric.
Pasukan pendudukan Israel, pada Selasa (08/02/2022), menembak mati tiga penduduk sipil Palestina, dengan menembak kendaraan yang mereka tumpangi di kota Nablus.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada pertemuan pertama Komite Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun ini terkait Pelaksanaan Hak-hak Rakyat Palestina yang Tidak Dapat Dicabut, menyatakan bahwa PBB berkomitmen penuh untuk mendukung Palestina dan Israel dalam menyelesaikan konflik.
“Waktu hampir habis. Kita tidak bisa melupakan tujuan yang telah lama ditunggu-tunggu untuk mengakhiri pendudukan dan mencapai solusi dua negara,” ujar Guterres.
Ia meminta semua pihak untuk mengambil langkah-langkah konkret yang akan memungkinkan kedua pihak untuk kembali ke jalur negosiasi dan pada akhirnya menuju perdamaian yang adil dan abadi.
Guterres menekankan perlunya kedua belah pihak untuk memperkuat upaya menghentikan permusuhan dan menghentikan semua kegiatan permukiman ilegal di Palestina yang diduduki.
“Pelanggaran hak asasi manusia terhadap penduduk Palestina terus berlanjut yang sangat menghambat mereka untuk hidup dengan rasa aman dan mengembangkan masyarakat, serta perekonomian ekonomi mereka,” sebut Guterres.
(T.FJ/S: Palestina Today)
