Nablus, NPC – Gelombang kekerasan meletus antara pemuda Palestina dan tentara pendudukan Israel, pada Sabtu malam (05/02/2022), di kota Huwara, selatan Nablus, Tepi Barat yang diduduki.
Menurut sejumlah sumber lokal, pasukan pendudukan Israel menyerbu bundaran Ainabos di jalan utama di kota Huwara, di tengah tembakan granat kejut dan gas air mata.
Beberapa sumber menunjukkan bahwa pasukan pendudukan Israel menyerbu sejumlah toko di daerah tersebut dan memaksa pemiliknya untuk menutup toko mereka.
Jalan utama di Huwara terus-menerus menjadi sasaran dan target serangan oleh pasukan pendudukan Israel. Pasukan pendudukan Israel memaksa toko-toko di Huwara ditutup, sebagai bentuk hukuman kolektif untuk menghukum penduduk Palestina, dengan alasan bahwa kendaraan pemukim Israel telah dilempari batu.
Nablus menjadi saksi berbagai pelanggaran dan kejahatan pendudukan Israel terhadap penduduk Palestina.
Penghancuran bangunan yang dilakukan pasukan pendudukan dan serangan dari pemukim Israel rutin terjadi di Nablus. Serangan pemukim Israel di desa dilakukan dengan cara membakar tanaman pertanian, melempari dan menghancurkan fasilitas peduduk Palestina. Mereka juga mencoba membakar rumah, sekolah, dan masjid. Para pemukim Israel juga menghancurkan pohon zaitun dan merusak mobil penduduk Palestina.
Serangan paling kejam terhadap warga sipil di Nablus berasal dari Yitzhar. Para pemukim tersebut membentuk kelompok “Pemuda Puncak Bukit”, sekelompok pemukim Israel yang melakukan beberapa kejahatan, termasuk pembakaran keluarga Dawabsheh, pembunuhan terhadap Aisha Al-Rabi, pembakaran masjid, dan kendaraan.
Saat ini terdapat 13 permukiman dan 55 pusat permukiman kecil di Nablus, yang dipisahkan jalan bypass permukiman sepanjang 104 kilometer, mengakibatkan rusaknya lahan seluas 10.393 dunum atau sekitar seribu hektare lebih.
(T.FJ/S: Palestina Today, Palinfo)
