Washington, SPNA – Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika mengkonfirmasi penolakan Amerika Serikat (AS) terhadap rencana Israel untuk membangun pemukiman baru di Tepi Barat. Dilansir dari Skynewsarabia, Rabu (27/10/2021) malam.
“Seperti yang telah kami katakan, pemerintah AS sangat menentang perluasan permukiman.” Ucap Jubir Menlu AS yang tidak disebutkan namanya itu.
Menanggapi pernyataan sikap Amerika, Israel mengatakan bahwa negara tersebut ingin mencari keseimbangan antara menjaga hubungan baik dengan Amerika dan belenggu politik yang ada.
“Pemerintah ini (Israel) berusaha untuk mencapai keseimbangan antara hubungan baik dengan pemerintahan Biden dan berbagai pembatasan politik,” kata seorang pejabat senior Israel kepada Reuters.
Sebelum Israel mengumumkan keputusannya untuk memperluas permukiman ilegal, Amerika Serikat, Selasa (26/10), sejatinya telah menyatakan “keprihatinan besar” tentang niat Israel itu.
Langkah Israel ini dinilai akan membuat jalan menuju perdamaian kedua negara yang telah berkonflik sejak lama, akan semakin terjal.
Perlu diketahui bahwa Washington tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti ini pada masa pemerintahan era Donald Trump. Mantan Presiden 75 tahun itu malah balik mendukung usaha aneksasi Israel di Tepi Barat.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan Menteri Luar Negeri Anthony Blinken telah menghubungi Israel dan membahas masalah itu dalam panggilan telepon dengan Gantz pada hari Selasa.
Sebagian besar negara dunia menganggap pemukiman yang dibangun Israel di atas tanah yang disita dalam perang 1967 sebagai permukiman ilegal. Namun Israel tentu menolaknya. Sampai saat ini mereka telah menempatkan sekitar 440.000 warganya di Tepi Barat.
(T.HN/S: Skynewsarabia.com)