Ramallah, NPC – Puluhan penduduk Palestina, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Jumat (11/03/2022), mengalami luka-luka dalam bentrokan yang terjadi dengan pasukan pendudukan Israel di sejumlah wilayah di Tepi Barat.
Sejumlah penduduk sipil Palestina sesak napas ketika pasukan Israel melemparkan tabung gas air mata ke arah demonstran di Kafr Qaddoum.
Beberapa saksi mata menunjukkan bahwa pasukan pendudukan Israel menggunakan peluru karet untuk menargetkan para pemuda Palestina.
Konfrontasi meletus setelah pasukan pendudukan Israel menekan pawai mingguan di Jabal Sabih di kota Beita, selatan Nablus. Aksi pawai sebagai bentuk protes pendirian pos permukiman ilegal Israel di kawasan Jabal Sabih.
Sementarai itu, puluhan penduduk sipil Palestina juga terluka, setelah pasukan pendudukan Israel menekan pawai mingguan di desa Beit Dajan, sebelah timur Nablus. Peserta aksi memprotes dan menolak pembangunan pos permukiman ilegal di tanah desa Palestina di Beit Dajan.
Dalam beberapa bulan terakhir, laju serangan pasukan pendudukan Israel terkait pemukiman telah meningkat secara signifikan. Hal ini dimulai dengan perampasan tanah, pendirian pos-pos pemukiman baru, dan perluasan pemukiman Israel yang telah ada sebelumnya.
Pasukan pendudukan mendirikan sekitar 503 pos pemukiman, 474 di antaranya di Tepi Barat dan 29 di Yerusalem.
Pos pemukiman Israel tersebut merupakan wilayah dengan cakupan lebih dari 46 persen dari total wilayah Tepi Barat, di mana sekitar 700.000 pemukim Israel tinggal dan melakukan serangan ke kawasan penduduk Palestina hampir setiap hari.
Saat ini terdapat 13 permukiman dan 55 pusat permukiman kecil di Nablus, yang dipisahkan jalan bypass permukiman sepanjang 104 kilometer, mengakibatkan rusaknya lahan seluas 10.393 dunum atau sekitar seribu hektare lebih.
(T.FJ/S: RT Arabic, Palinfo)
