Serangan Pemukim Israel Terhadap Penduduk Palestina Berlipat Ganda pada 2021

Yerusalem, SPNA – Data resmi Israel, sebagaimana yang dilansir Palinfo, pada Minggu (03/10/2021), mengungkapkan peningkatan tajam jumlah kejahatan yang dilakukan pemukim Yahudi terhadap penduduk Palestina di Tepi Barat yang diduduki tahun ini.

Berdasarkan media “Haaretz” Israel, data ini terlihat selama musyawarah tertutup antara pejabat aparat keamanan Israel dan perwakilan politik di pemerintahan Israel.

Haaretz mengatakan bahwa selama pertemuan itu, dinas keamanan Israel memperingatkan pejabat senior dan perwakilan politik di pemerintah Israel tentang peningkatan nyata dalam kejahatan nasional terhadap warga Palestina sejak 2020, meskipun pembatasan telah diberlakukan akibat virus Corona. Kejahatan ini terus berlanjut hingga paruh pertama tahun 2021.

416 Serangan yang dilakukan pemukim Yahudi

Haaretz menambahkan bahwa data resmi militer Israel menunjukkan bahwa pada 2019, pemukim Yahudi melakukan 363 kejahatan nasional terhadap penduduk Palestina di Tepi Barat, sementara itu jumlahnya kian melonjak pada 2020 menjadi 507.

Pada paruh pertama tahun 2021 saja, tercatat 416 kejahatan nasional terhadap warga Palestina yang dilakukan orang Yahudi terhadap penduduk Palestina di Tepi Barat, jauh lebih banyak dari jumlah keseluruhan kejahatan pada tahun 2019.

Haaretz menunjukkan bahwa dibandingkan dengan paruh pertama tahun 2021, dengan periode yang sama tahun sebelumnya (2020), tercatat sebanyak 263 kejahatan terhadap warga Palestina, dan 224 kejahatan terdokumentasikan pada paruh pertama tahun 2019.

Data menunjukkan bahwa pada paruh pertama tahun 2021, ada sekitar 139 tindakan sabotase, pelemparan batu, dan aksi penyerangan, dibandingkan dengan 111 kasus serupa pada periode yang sama tahun 2020, sedangkan terjadi 83 pada 2019.

Sementara itu, terjadi sebanyak 130 “kontak fisik” yang tercatat pada periode yang sama pada 2021, dibandingkan dengan 52 “kontak fisik” pada 2020 dan 63 pada 2019. Terjadi juga peningkatan jumlah “adu mulut” yang disebabkan oleh para pemukim Yahudi Israel.

Tentara “Dorong” Para Pemukim Lakukan Kejahatan

Tentara pendudukan mengindikasikan bahwa Desember 2020 merupakan awal peningkatan kejahatan terhadap warga Palestina, setelah terbunuhnya seorang pemukim Israel di dekat Jenin (Tepi Barat utara), dan seorang pemukim lainnya selama pengejaran yang dilakukan pihak kepolisian.

Sumber militer Israel percaya bahwa kebijakan yang diambil tentara dan polisi sejak saat itu telah menyebabkan peningkatan kejahatan terhadap penduduk Palestina. Sumber militer Israel menuduh tentara dan polisi berusaha menghindari konfrontasi dengan para pemukim Israel dan membiarkan ekstremis Yahudi melakukan apa yang mereka inginkan di Tepi Barat yang diduduki.

“Kami berada dalam serangkaian pemilihan dan jelas bagi semua orang bahwa tidak ada yang ingin terlibat dalam konfrontasi dengan kelompok Al-Tilal (kelompok geng pemukim Israel),” sebut Haaretz yang mengutip sumber militer Israel.

Sumber tersebut mencatat bahwa peristiwa di Sheikh Jarrah (di kota Yerusalem yang diduduki), dan Operasi Penjagaan Pagar (agresi Israel terbaru di Gaza), telah memberi para ekstremis Yahudi dorongan untuk meningkatkan serangan mereka.

Data menunjukkan wilayah di mana sebagian besar kejahatan “nasional” dilakukan oleh pemukim Israel terjadi dalam dua tahun terakhir berada di kota Hebron (selatan), Ramallah (tengah) dan Nablus (utara), di mana 200 kejahatan nasional terhadap penduduk Palestina terjadi.

Di Hebron, tercatat sebanyak 200 kejahatan nasional terhadap penduduk Palestina pada 2020, dibandingkan dengan 104 pada 2019. Sedankan di Nablus, tercatat sebanyak 141 kejahatan, dibandingkan dengan 90 pada periode yang sama.

Pemukim Yitzhar Paling Kejam

Data menunjukkan bahwa pemukim Israel dari permukiman “Yitzhar”, selatan Nablus, termasuk di antara permukiman dengan jumlah kejahatan nasional tertinggi terhadap warga Palestina yang tercatat, dengan 84 kejahatan.

Selanjutnya diikuti oleh permukiman Hebron, di mana pemukim Israel melakukan 83 kali serangan pada tahun yang sama, kemudian permukiman “Emek Shilo”, “Rehalim”, dan “Bat Ayin”, yang masing-masing melakukan sekitar 25 serangan terhadap Palestina pada tahun 2020.

Data dari gerakan sayap kiri Israel Peace Now menunjukkan bahwa saat ini terdapat sekitar 661.000 pemukim Israel yang tinggal di 132 pusat permukiman besar dan 124 permukiman yang tidak sah di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, pada November 2020.

(T.FJ/S: Palinfo)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top

kantor pusat

Jl. Bina Marga No. 25, C99 Business Park, Kaveling 9N, RT.08 / RW.03 Kel. Ceger, Kec. Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13850

Subscribe to our newsletter

Sign up to receive updates, promotions, and sneak peaks of upcoming products. Plus 20% off your next order.

Promotion nulla vitae elit libero a pharetra augue