Ramallah, SPNA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Selasa (19/10/2021), mengatakan bahwa situasi yang sedang berlangsung saat ini di wilayah Palestina “tidak bisa dibiarkan berkelanjutan.” Ia juga menyeru pihak internasioanl untuk turun tangan.
Pernyataan tersebut disampaikan saat menyambut Menteri Luar Negeri Swedia Anne Kristen Lind di Ramallah. Abbas mengkritik desakan Israel untuk melanjutkan proyek pembangunan permukiman ilegal berikut dengan pencaplokan tanah Palestina.
Abbas menekankan perlunya “menghentikan setiap usaha penindasan di Yerusalem, Tepi Barat dan Jalur Gaza. Dengan menerapkan konsensus yang ada.”
Sehari sebelumnya, Anne, dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki, menegaskan Swedia dan Uni Eropa terus mendukung negosiasi yang didasarkan pada solusi dua negara dan berdasarkan hukum internasional, termasuk usaha untuk mengakhiri pendudukan.
“Swedia teguh dalam posisinya terhadap perjuangan Palestina. Hal itu dapat berkaca pada pengakuan negara untuk Palestina dan kontribusi berkelanjutan untuk Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). “
Dia menyatakan harapannya untuk dimulainya kembali kontak antara pihak Palestina dan Israel, untuk mengarah pada langkah-langkah untuk memulihkan pembangunan kepercayaan antara kedua pihak.
Di pihak lain, Al-Maliki menegaskan bahwa Palestina selalu punya niat untuk kembali bernegosiasi dengan Palestina. Namun harus sesuai dengan referensi konsensus internasional yang telah ada.
(T.HN/S: 24.ae)